Rileks Dalam Wingchun



Hampir di banyak teknik beladiri dalam melakukan teknik misalnya pukulan atau tendangan maka kita sering melakukan dengan penegangan otot.

Sementara itu dalam teknik wingchun justru pada saat melakukan teknik tendangan atau pukulan atau teknik2 yang lain  kita dituntut untuk melakukannya dalan keaadaan rileks.

Yang selalu menjadi pertanyaan dari kita apakah dengan rileks kita bisa melakukan teknik beladiri yang  bertenaga?

Hal2 yang menjadi alasan bagi seorang yang berlatih wingchun untuk selalu dalam keadaan rileks adalah sbb:

Ketegangan mengurangi kekuatan dan kecepatan pukulan. Gerakan otot dalam pasangannya triceps dan biceps adalah saling berlawanan. Jika lengan ditegangkan kecepatan pukulan tidak bisa dicapai karena otot biceps akan melawan ketika lengan di gerakan.
Dalam wingchun , lengan harus rileks sebelum memulai dan pada saat melakukan pukulan.

Ketegangan pada otot yang dilakukan secara terus menerus akan membuang energi dan menyebabkan kelelahan pada otot.
Otot yang tegang dan kaku menyebabkan hambatan aliran tenaga dan sensitivitas pada saat traping dan chisao.
Otot yang tegang dan kaku menyebabkan lawan dengan mudah mendorong dan menarik kita , dimana pada saat rileks lawan tidak mudah melakukan ini.
Rileks dan fokus pada otot membuat kita mampu merasakan kelemahan dari struktur lawan, sehingga kita dapat menyerangnya pada saat posisinya lemah
Perlawanan dengan otot mengurangi kemampuan kita untuk melawan orang yang kuat. Dengan tenaga kasar yang minimum membuat kita mampu untuk mengatasi perubahan gerakan yang tidak menentu dari lawan.


sumber : www.wingchunharmony.com

1 comment:

• Mohon tinggalkan jejak setelah membaca • ;)